Kisah Tokoh Muda Inspirasi

Kisah perjuangan, ketekunan, dan keberhasilan menjadi cerminan bagaimana usaha dan tekad bisa membawa seseorang meraih impian dan mencapai tujuan hidup.

Tak terlepas juga dari sosok pemuda satu ini yang bernama Dimas Arya Damar Wirotomo II, Walau memiliki nama asli Novan Ari Sandi, Lahir di Kota Palembang, 29 November 1983, namun dari nama inilah kisah ini dimulai.

Novan Ari Sandi merupakan nama masa kecil nya laki-laki yang saat ini berusia 40 tahun, lahir dari keluarga yang bisa dibilang kurang mampu, ayah kandungnya yang bernama Suryadi kerja serabutan dan Ibunya bernama Sa’imah hanyalah seorang penjual warung kopi di pinggiran Kota Palembang.

Dengan kondisi keluarga seperti ini membuat laki-laki yang kini memiliki istri yang bernama Ayu Soraya ikut berjuang membantu kedua orangtuanya dalam meraih puing-puing rezeki, diawali saat duduk di bangku SMP, Dia disiang hari bersekolah namun saat malam kerja menarik becak di pasar 16 Ilir Kota Palembang dan pulang diwaktu Subuh, pekerjaan ini ia lakukan hingga berbulan-bulan sehingga akhirnya semakin lama mengganggu sekolahnya dan membuatnya sering bolos karena sering mengantuk saat jam belajar disekolah, dengan kondisi seperti ini tidak sampai 1 tahun ia mengalihkan pekerjaannya menjadi kernet mobil angkot jurusan Kertapati – pasar 16 ilir, pekerjaan itu ia lakukan dari sore hingga tengah malam, pekerjaan ini ia lakukan hingga bertahun-tahun lamanya, disaat menjadi kernet angkot inilah ia berkenalan dengan seorang penumpang yang bernama Ki Puger Ismoyo yang saat itu menjadi salah satu penumpang angkot dimana ia bekerja, dalam perkenalan itu ia ditawari agar suatu saat main kerumahnya di daerah Bukit Besar Kota Palembang, singkat cerita dari perkenalan itu membuat
penasaran Novan hingga akhirnya beberapa hari kemudian Novan mencari rumah laki-laki yang ia kenal diangkotnya itu.

Setelah bertemu disinilah Novan akhirnya mengenal siapa laki-laki tersebut, laki-laki tersebut berprofesi sebagai Paranormal sekaligus Pemain Sulap di hotel-hotel berbintang kala itu ditahun 1995, dari sinilah Novan berminat untuk belajar semua yang dimiliki Ki Puger Ismoyo sehingga hari demi hari Novan semakin mendalami metode-metode pengobatan alternatif maupun juga sebagai atraksi hiburan Novan juga mendalam ilmu sulap, Ki Puger Ismoyo berasal dari Jogja pasien-pasien beliau banyak dari kalangan biasa, para pejabat dan juga kalangan artis-artis ternama, dengan semakin dekatnya Novan dengan Ki Puger Ismoyo akhirnya Novan diajak silaturahmi ke kota Jogja dan disarankan agar lebih menguasai semua keahlian Ki Puger Ismoyo di Jogja, disaat di Kota Jogja Novan digembleng keilmuan-keilmuan dari Mataram Kuno, dan juga mendalami trik-trik sulap hingga kurang lebih 3 tahun beliau diJogja, setelah banyak menguasai keilmuan-keilmuan dan trik-trik sulap akhirnya Novan meminta izin pulang ke palembang.

Sesampai dipalembang dengan bekal yang ia dapat dari Jogja, ia pun memberanikan diri untuk tampil ke publik, baik tampil bermain trik-trik sulap dilapangan terbuka, mall-mall hingga ke hotel -hotel berbintang dan Novan merubah namanya menjadi Ario Sandy, pada tahun 2001 saat itu masih sangat jarang orang mengetahui trik-trik sulap sehingga Novan atau Ario Sandy masih sangat mudah dikenal oleh masyarakat dan dengan mudahnya pula Ario Sandy mendapatkan
tawaran untuk mengisi acara di stasiun Lokal Palembang yaitu Palembang Tv (PalTv) dengan acara berjudul Ario Show dari sini awal karir Ario Sandy dimulai, dengan berbagai trik-trik sulap yang ia mainkan, Ario Sandy membuat para penonton banyak terpukau dan acara tersebut sukses ia isi, tawaran untuk show offline pun semakin berdatangan bertahun-tahun sudah Ario Sandy menekuni Dunia Entertainment hingga dipertengahan tahun 2005 Ario Sandy mengikuti ajang ketangkasan yaitu 30 Detik Jadi Bintang yang ditayangkan di Televisi Nasional Global Tv, diacara tersebut Ario Sandy masuk 3 besar dan tawaran demi tawaran semakin berdatangan hingga Ario Sandy juga mendapatkan tawaran bermain diberbagai macam sinetron-sinetron Televisi Swasta sebagai stuntmen dan piguran, namun sayang itu tidak bertahan lama, hanya 4 bulan Ario Sandy di Kota Jakarta, Orangtuanya tidak mengizinkan untuk bermain disinetron karena begitu besar resiko yang dihadapinya sebagai stuntmen, hingga akhirnya Ario Sandy pun kembali Pulang Ke Kota Kelahirannya di Palembang.

Di Palembang Ario Sandy kembali mendapat tawaran untuk melanjutkan acaranya di Palembang Tv, dan hingga 3 tahun dalam setiap harinya Ario Sandy muncul menghibur Pemirsa- pemirsa Televisi lokal, hingga di tahun 2009 Ario Sandy melepas Lajangnya Menikahi Seorang gadis dikota Lubuklinggau dan di tahun 2009 itupun Ario Sandy mengakhiri profesinya sebagai pesulap dan merubah profesi sebagai Pengobat Alternatif dengan metode Supranatural & Hypnotherapy, seiring berjalannya waktu pengobatan alternatif Ario Sandy jalani dengan membuka 2 tempat Praktek yaitu di Kota Palembang dan Lubuklinggau, Pengobatan membuatnya lebih dikenal banyak orang.

Dari tahun 2009 awal perjalanan pengobatan Ario Sandy dan Ario Sandy pun mengganti nama julukan menjadi Ario Seduting Wisanggeni, seiring berjalanannya pengobatan itu Ario semakin banyak juga mengenal teman-teman seprofesinya dan Ario pun banyak belajar lagi metode- metode pengobatan yang belum ia ketahui sehingga ditahun 2010 Ario Seduting Wisanggeni berkenalan dengan seorang pengobat Alternatif yang bernama Dimas Andriyan Ardjuna beliau seorang pendiri Pengobatan alternatif Terapi Giling Kayu Cendana dan juga berasal dari Jogja saat itulah Ario semakin mendalami lagi ilmu-ilmu pengobatan alternatif dan Ario pun berguru dengan Bapak Dimas Andrian Arjuna tersebut dan lagi-lagi Ario kembali digembleng dikota Jogja, Ario memutuskan kembali ke Jogja karena ditahun 2011 itu Ario mengalami masalah besar yaitu berpisah dengan istri pertamanya dikota Lubuklinggau, dikota Jogja lah Ario semakin giat mendalami keilmuan baik supranatural maupun terapi giling kayu cendana semuanya Ario dibimbing langsung oleh gurunya yaitu Dimas Andriyan Arjuna di saat akhir penggemblengan Ario di suruh gurunya untuk berangkat naik kegunung dieng jawa tengah dan digunung dieng tepatnya di goa semar Ario bertapa untuk menyempurnakan keilmuan yang ia
dapat di kota jogja bersama Dimas Andriyan Arjuna tersebut dan hampir setahun di gunung dieng tersebut akhirnya Ario kembali ke jogja menemui gurunya dan Ario mendapatkan julukan Dimas Ario Seduting Wisanggeni dari gurunya Dimas Andriyan Ardjuna setelah mendapatkan gelar tersebut beberapa hari kemudian akhirnya Ario berpamitan untuk pulang kekotanya di Palembang dan kembali membuka praktek pengobatan dikota Palembang.

Setelah membuka praktek pengobatan di palembang Dimas Aryo Seduting Wisanggeni semakin dikenal masyarakat hingga setiap hari pasien-pasien antri berdatangan.

Saat itupun Dimas Ario kembali berniat menikah lagi dengan seorang gadis kenalannya di kota Lubuklinggau, dengan sibuknya aktifitas Dimas Ario di Palembang sehingga ia menjadi jarang bersama istrinya yang berada di kota Lubuklinggau dan beberapa tahun pernikahannya Ario kembali menikah lagi dengan gadis Palembang dan saat itu Dimas Ario memiliki 2 istri, di Lubuklinggau dan Palembang, namun lagi-lagi pernikahnnya hanya bertahan 4 tahun, kesibukan Dimas Ario tidak membuatnya lemah dengan masalah yang sedang dihadapinya, sehingga walau kedua istrinya tersebut dipisah namun Dimas Ario pun segera menikah lagi untuk yang keempat kalinya bersama seorang janda yang memiliki anak 1 yang bernama Ayu Soraya wanita keturunan Palembang Jawa.

Dengan pernikahan dengan Ayu Soraya inilah Dimas Ario mendapati seorang anak gimbal dieng yang bernama Abidzar Al Maghribi.

Dengan semangat yang begitu besar Dimas Ario bersama sang istri berduet bersama membesarkan pengobatan Alternatif berbagai kalangan berdatangan meminta bantuan kepada mereka berdua, baik dari kalangan menengah kebawah hingga menengah keatas dan juga para pejabat-pejabat penting di pemerintahan, pengobatan pun semakin besar dan semakin banyak yang berdatangan, sehingga pengobatan nya dilirik oleh gurunya Dimas Andriyan Ardjuna hingga akhirnya gurunya tersebut ikut membantu pengobatannya dipalembang, dan pada tahun 2019 Dimas Ario diwarisi pengobatan terapi giling kayu cendana oleh gurunya tersebut.

Seiring berjalannya waktu hari demi hari yang Dimas Ario bersama Istri lalui penuh keserasian dalam pengobatan hingga akhirnya Dimas Ario berinisiatif ingin mengungkap sejarah para leluhurnya yang selama ini hanya diketahuinya melalui cerita-cerita keluarga bahwa Dimas Ario seduting wisanggeni merupakan Trah Keturunan Sriwijaya, sehingga membuat Dimas Ario begitu penasaran dan Dimas Ario pun menyelusuri sejarah-sejarah para leluhurnya setelah semakin terungkap semua sejarah-sejarah leluhurnya saat dalam penelusurannya itu Ditahun 2019 tepatnya di bulan Oktober gurunya yang bernama Dimas Andriyan Ardjuna meninggal dunia, tak selang berapa lama dari meninggal gurunya Dimas Ario dihubungi oleh orang terdekat gurunya tersebut yang bernama Raden Wijaya seorang dosen dan juga ahli sejarah dikota Palembang, akhirnya Dimas Ario semakin lama semakin dekat dengan Raden Wijaya tersebut hingga ditahun 2021 Raden Wijaya dinobatkan sebagai Pimpinan Trah Kerajaan Majapahit di Candi Prambanan dan setelah penobatan itu Raden Wijaya kembali memanggil Dimas Ario dan Dimas Ario diajak bersama-sama mengangkat kembali kerajaan majapahit di Nusantara ini, dan Dimas Ario Seduting Wisanggeni pun dinobatkan sebagai Adipati Kerajaan Majapahit dengan bergelar Kanjeng Pangeran Adipati Arya Dimas Arya Damar Wirotomo II, sampai saat ini ditahun 2024 baik Pengobatan Alternatif Terapi Giling Kayu Cendana dan juga Jabatannya sebagai Adipati Majapahit di Sumbagsel terus berjalan walau kini Dimas Arya yang kini ia dipanggil, kini sudah pindah dan tinggal di Provinsi Jambi namun baik praktek pengobatan maupun dalam melestarikan seni budaya khususnya Kerajaan Majapahit tetap ia jalani bersama istri tercinta. (Sekian)

Penulis DR. HR. WIJAYA,M.Si

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top